LIhat
SURYA.co.id | GRESIK – Banjir yang melanda Gresik beberapa hari lalu mendapat perhatian serius dari berbagai kalangan.
Warga yang terisolasi beberapa waktu lalu karena banjir kini sudah mulai beraktivitas kembali, meski bantuan terus berdatangan.
Meski banjir tahun ini tidak sebesar tahun lalu, tetapi endapan lumpur di dalam rumah membuat sejumlah peralatan rumah tangga seperti kasur, kursi kotor.
Setelah diberi bantuan makanan berupa mie instan atau nasi bungkus.
Kini, beberapa warga mendapatkan bantuan air bersih dan sabun untuk mencuci pakaian bahkan membersihkan interior rumah.
Puluhan desa di Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Menganti, dan Cerme atau wilayah Gresik selatan kerap dilanda banjir luapan kali lamong.
Kecamatan Cerme menjadi wilayah terakhir yang paling lama surut.
Sebab, dibanding beberapa kecamatan lain, Kecamatan Cerme kondisi tanahnya paling rendah.
Ahmad Jainuri (45) salah seorang warga Kecamatan Cerme yang menjadi korban bencana banjir luapan Kali Lamong mengaku senang, dengan adanya bantuan yang diberikan. Sebab, sabun cuci, keperluan rumah tangga lain diperlukan saat ini.
“Beras dirumah kami terendam banjir. Kursi meja bahkan pakaian di lemari tidak semuanya bisa diselamatkan karena air datang dinihari,” ucapnya di kantor Kecamatan Cerme, Senin (20/1/2020).
Jainuri bersama puluhan warga lainnya secara simbolis menerima bantuan dari PT. BKMS selaku Pengembang dan pengelola Kawasan JIIPE Bersama PT. BMS.
Sedang PT. NIC, sebagai perusahaan dalam Kawasan JIIPE menyalurkan bantuan berupa Sembako dan keperluan mandi maupun cuci.
Manajer Comdev & Humas PT. BKMS Mifti Haris mengatakan bahwa yang dilakukan pihaknya bersama perusahaan yang ada dikawasan JIIPE itu merupakan bentuk kepedulian sosial.
Pemberian bantuan sosial kepada korban banjir Kali Lamong, untuk tiga Kecamatan ini merupakan bagian dari kegiatan CSR JIIPE.
Sebagai bentuk kepedulian perusahaan kepada masyarakat dan lingkungan yang dilanda bencana.
"Bantuan yang kami berikan seperti sabun cuci, kemudian sembako seperti beras kemasan 3 kilogram, mie instan, air meneral, keperluan mandi dan cuci. Serta, makanan untuk asupan gizi anak-anak seperti susu maupun biscuit," tuturnya.
Agar tepat sasaran, beberapa desa yang paling parah menjadi korban pihaknya bekerjasama dengan Forkopimcam di masing-masing Kecamatan terdampak bencana dan Asosiasi Kepala Desa Kecamatan Manyar.
"Semoga bisa meringankan beban korban bencana. Karena butuh waktu yang cukup lama untuk membersihkan rumah dan memenuhi keperluan rumah tangga yang kemarin terendam banjir," pungkas Mifti.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Bantuan Sembako masih Berdatangan untuk Korban Banjir di Gresik, https://surabaya.tribunnews.com/2020/01/20/bantuan-sembako-masih-berdatangan-untuk-korban-banjir-di-gresik?page=2.
Penulis: Willy Abraham
Editor: Parmin