LIhat
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan ground-breaking pabrik foil tembaga terbesar di Asia Tenggara, PT Hailiang Nova Material Indonesia, di Kawasan industri terpadu JIIPE Gresik, Jawa Timur, pada Selasa, 20 Juni 2023. Turut mendampingi Presiden dalam acara tersebut yakni Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri BUMN Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
PT Hailiang Nova Material Indonesia adalah anak perusahaan dari Zhejiang Hailliang Co., Ltd., yang merupakan salah satu perusahaan pengolahan tembaga non-ferrous terbesar dan terkemuka di dunia dengan jaringan 21 pabrik di Asia, Amerika, dan Eropa. Dimana saat ini pabrik ke-22 akan dibangun di Kawasan ekonomi khusus (KEK) Gresik, Indonesia, dengan luas 19,6 hektar.
Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya hilirisasi dan mulai bisa menghentikan ekspor bahan mentah ke luar negeri. Dengan hilirisasi Pemerintah Indonesia memiliki banyak keuntungan yang bisa didapat, seperti royalti, pajak perusahaaan, dan biaya ekspor serta yang terpenting dapat menyerap lapangan pekerjaan secara masif. Pemerintah mendukung hilirisasi dalam rangka meningkatkan nilai tambah serta untuk pemenuhan kebutuhan industri dalam negeri yang semakin meningkat. Pemerintah Indonesia akan terus mengakselerasi program hilirisasi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, memberikan nilai tambah sebesar-besarnya bagi bangsa dan negara karena economic benefit-nya sangat besar.
Pemerintah akan memberikan dukungan penuh untuk dalam hal permberian ijin dan Tax holiday. Selain itu, pabrik juga diharapkan dapat menyerap sekitar 1.920 tenaga kerja, dimana 95% di antaranya adalah penduduk lokal.
Dengan cadangan tembaga yang besar dan kewajiban pembangunan smelter di dalam negeri akan menjadi modal besar untuk menarik investasi pembuatan mobil listrik. Strategi hilirisasi timah, tembaga, nikel, kobalt dan bauksit harus terintegrasi untuk menciptakan ekosistem mobil listrik, batere litium dan juga teknologi lainnya.
Mobil konvensional akan ditinggalkan dan menuju mobil listrik, pabrik-pabrik mobil listrik melirik dan ber-Investasi di Indonesia karena semua material ada di Indonesia. Jika semua di olah di dalam negeri, nilai tambah ada di dalam negeri, kesempatan kerja di dalam negeri, hal tersebut yang akan menghantarkan kita menjadi negara maju dalam 10 hingga 15 tahun yang akan datang” tegas bapak Presiden.